Makalah ini telah memeriksa hasil
percobaan lapangan di Indonesia,yang dirancang untuk menyelidiki pendekatan
alternatif untuk memerangi korupsi. Peneliti meneliti efek dari dua strategi:
-
monitoring top-down auditor pemerintah
-
monitoring bottom-up melalui partisipasi akar
rumput dalam proses pemantauan desa.
Bukti menunjukkan bahwa kemungkinan audit eksternal substansial
meningkatkan berkurang dana yang hilang dalam proyek. Namun meskipun auditor
menemukan pelanggaran dari beberapa jenis atau lain 90 persen dari desa-desa
yang mereka kunjungi, sebagian besar pelanggaran ini adalah prosedural di alam dan
ada yang sangat sedikit, jika adapun, kasus di mana auditor memiliki bukti konkret
cukup untuk benar-benar mengadili pelanggaran korup. Probabilitas rendah dari
penuntutan resmi dan hukuman menunjukkan bahwa hukuman yang lebih tinggi
bersyarat pada penuntutan dapat pelengkap yang efektif untuk probabilitas audit
yang lebih tinggi.
Bukti tentang partisipasi akar
rumput menunjukkan bahwa peningkatan partisipasi akar rumput dalam pemantauan
pengeluaran yang hilang berkurang hanya di bawah satu set keadaan tertentu. Pertama,
hasil penelitian menunjukkan bahwa mengundang lebih banyak warga desa untuk
pertemuan monitoring hanya mengurangi hilangnya
biaya tenaga kerja, dengan tidak berdampak pada bahan dan, sebagai akibatnya,
sedikit dampak keseluruhan. Karena sekelompok kecil buruh berdiri untuk mendapatkan
dari mengurangi korupsi dalam persalinan, sedangkan seluruh desa berdiri untuk
mendapatkan dari mengurangi korupsi dalam bahan, hal ini menunjukkan bahwa
pemantauan akar rumput dapat efektif dalam situasi ini. Untuk barang publik di
mana insentif untuk memantau jauh lemah, seperti proyek-proyek infrastruktur
yang dipelajari di sini, hasil menunjukkan bahwa menggunakan auditor
profesional mungkin jauh lebih efektif.
Kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa mengeluarkan bentuk komentar anonym untuk mengurangi pengeluaran penduduk desa hilang hanya jika komentar membentuk disebarkan melalui sekolah-sekolah di desa, benar-benar melewati desa pejabat yang mungkin telah terlibat dalam proyek ini. Hal ini menunjukkan bahwa harus diperhatikan dalam merancang program pemantauan akar rumput untuk memastikan bahwa mereka tidak ditangkap oleh elit lokal. Hasil dalam makalah ini merupakan hasil dari intervensi jangka pendek. Jika auditor yang mudah disuap, dari waktu ke waktu desa dapat mengembangkan hubungan dengan auditor yang dapat membuat penyuapan auditor lebih mudah daripada dalam kasus satu-shot diperiksa di sini. Ini mungkin menyarankan, misalnya, bahwa rotasi sering auditor-atau probabilitas rendah audit gabungan dengan tinggi hukuman-mungkin optimal.
Efisiensi dampak pengurangan korupsi juga akan menjadi lebih jelas dengan waktu karena kita dapat mengamati perubahan dalam berapa lama jalan berlangsung. Memahami implikasi jangka panjang kebijakan anti korupsi tetap menjadi penting masalah untuk penelitian masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar