Kamis, 18 April 2013
TUGAS REVIEW JURNAL KELOMPOK
Tugas ini dilakukan secara berkelompok dengan anggota kelompok yaitu:
Anastasia Marinda (C1C010021)
Tival Nugroho Putri (C1C010032)
Giacinta Karlyn Nindrasmara (C1C010035)
Desi Nur Fauziah (C1C010039)
Tryssya Feby Andany (C1C010044)
KLIK DI SINI
Selasa, 16 April 2013
MONITORING CORRUPTION
Makalah ini telah memeriksa hasil
percobaan lapangan di Indonesia,yang dirancang untuk menyelidiki pendekatan
alternatif untuk memerangi korupsi. Peneliti meneliti efek dari dua strategi:
-
monitoring top-down auditor pemerintah
-
monitoring bottom-up melalui partisipasi akar
rumput dalam proses pemantauan desa.
Bukti menunjukkan bahwa kemungkinan audit eksternal substansial
meningkatkan berkurang dana yang hilang dalam proyek. Namun meskipun auditor
menemukan pelanggaran dari beberapa jenis atau lain 90 persen dari desa-desa
yang mereka kunjungi, sebagian besar pelanggaran ini adalah prosedural di alam dan
ada yang sangat sedikit, jika adapun, kasus di mana auditor memiliki bukti konkret
cukup untuk benar-benar mengadili pelanggaran korup. Probabilitas rendah dari
penuntutan resmi dan hukuman menunjukkan bahwa hukuman yang lebih tinggi
bersyarat pada penuntutan dapat pelengkap yang efektif untuk probabilitas audit
yang lebih tinggi.
Bukti tentang partisipasi akar
rumput menunjukkan bahwa peningkatan partisipasi akar rumput dalam pemantauan
pengeluaran yang hilang berkurang hanya di bawah satu set keadaan tertentu. Pertama,
hasil penelitian menunjukkan bahwa mengundang lebih banyak warga desa untuk
pertemuan monitoring hanya mengurangi hilangnya
biaya tenaga kerja, dengan tidak berdampak pada bahan dan, sebagai akibatnya,
sedikit dampak keseluruhan. Karena sekelompok kecil buruh berdiri untuk mendapatkan
dari mengurangi korupsi dalam persalinan, sedangkan seluruh desa berdiri untuk
mendapatkan dari mengurangi korupsi dalam bahan, hal ini menunjukkan bahwa
pemantauan akar rumput dapat efektif dalam situasi ini. Untuk barang publik di
mana insentif untuk memantau jauh lemah, seperti proyek-proyek infrastruktur
yang dipelajari di sini, hasil menunjukkan bahwa menggunakan auditor
profesional mungkin jauh lebih efektif.
Kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa mengeluarkan bentuk komentar anonym untuk mengurangi pengeluaran penduduk desa hilang hanya jika komentar membentuk disebarkan melalui sekolah-sekolah di desa, benar-benar melewati desa pejabat yang mungkin telah terlibat dalam proyek ini. Hal ini menunjukkan bahwa harus diperhatikan dalam merancang program pemantauan akar rumput untuk memastikan bahwa mereka tidak ditangkap oleh elit lokal. Hasil dalam makalah ini merupakan hasil dari intervensi jangka pendek. Jika auditor yang mudah disuap, dari waktu ke waktu desa dapat mengembangkan hubungan dengan auditor yang dapat membuat penyuapan auditor lebih mudah daripada dalam kasus satu-shot diperiksa di sini. Ini mungkin menyarankan, misalnya, bahwa rotasi sering auditor-atau probabilitas rendah audit gabungan dengan tinggi hukuman-mungkin optimal.
Efisiensi dampak pengurangan korupsi juga akan menjadi lebih jelas dengan waktu karena kita dapat mengamati perubahan dalam berapa lama jalan berlangsung. Memahami implikasi jangka panjang kebijakan anti korupsi tetap menjadi penting masalah untuk penelitian masa depan.
Selasa, 02 April 2013
COSO
KOMPONEN PENGENDALIAN INTERN (COSO)
KOMPONEN PENGENDALIAN INTERN (COSO)
Pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling berkaitan sebagai berikut:
pengendalian orang-orangnya.
Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua
komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.
Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan pengendalian antara lain integritas dan nilai etik, komitmen terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite audit, gaya manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab, praktik dan kebijkan SDM. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang lingkungan pengendalian untuk memahami sikap, kesadaran, dan tindakan manajemen, dan dewan komisaris terhadap lingkungan pengendalian intern, dengan mempertimbangkan baik substansi pengendalian maupun dampaknya secarakolektif.
mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus
dikelola. Penentuan risiko tujuan laporan keuangan adalah identifkasi organisasi, analisis, dan manajemen risiko yang berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan PABU. Manajemen risiko menganalisis hubungan risiko asersi spesifik laporan keuangan dengan aktivitas seperti pencatatan, pemrosesan, pengikhtisaran, dan pelaporan data-data keuangan. Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah karena berbagai keadaan, antara lain perubahan dalam lingkungan operasi, personel baru, sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki, teknologi baru, lini produk, produk, atau aktivitas baru, restrukturisasi korporasi, operasi luar negeri, dan standar akuntansi baru.
a) Pengendalian Pemrosesan Informasi
-pengendalian umum
-pengendalian aplikasi
- otorisasi yang tepat
-pencatatan dan dokumentasi
-pemeriksaan independen
b)Pemisahan tugas
c)Pengendalian fisik
d)Telaah kinerja
keuangan untuk memahami :
a)Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan
b)Bagaimana transaksi tersebut dimulai
c)Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi
d)Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan
dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik yang digunakan untuk
mengirim, memproses, memelihara, dan mengakses informasi.
Komponen Enterprise Risk Management
Pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling berkaitan sebagai berikut:
- Lingkungan Pengendalian
pengendalian orang-orangnya.
Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua
komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.
Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan pengendalian antara lain integritas dan nilai etik, komitmen terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite audit, gaya manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab, praktik dan kebijkan SDM. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang lingkungan pengendalian untuk memahami sikap, kesadaran, dan tindakan manajemen, dan dewan komisaris terhadap lingkungan pengendalian intern, dengan mempertimbangkan baik substansi pengendalian maupun dampaknya secarakolektif.
- Penaksiran Risiko
mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus
dikelola. Penentuan risiko tujuan laporan keuangan adalah identifkasi organisasi, analisis, dan manajemen risiko yang berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan PABU. Manajemen risiko menganalisis hubungan risiko asersi spesifik laporan keuangan dengan aktivitas seperti pencatatan, pemrosesan, pengikhtisaran, dan pelaporan data-data keuangan. Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah karena berbagai keadaan, antara lain perubahan dalam lingkungan operasi, personel baru, sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki, teknologi baru, lini produk, produk, atau aktivitas baru, restrukturisasi korporasi, operasi luar negeri, dan standar akuntansi baru.
- Aktivitas Pengendalian
a) Pengendalian Pemrosesan Informasi
-pengendalian umum
-pengendalian aplikasi
- otorisasi yang tepat
-pencatatan dan dokumentasi
-pemeriksaan independen
b)Pemisahan tugas
c)Pengendalian fisik
d)Telaah kinerja
- Informasi Dan Komunikasi
keuangan untuk memahami :
a)Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan
b)Bagaimana transaksi tersebut dimulai
c)Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi
d)Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan
dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik yang digunakan untuk
mengirim, memproses, memelihara, dan mengakses informasi.
- Pemantauan / Monitoring
Komponen Enterprise Risk Management
- Lingkungan Internal (Internal Environment) – Lingkungan internal sangat menentukan warna dari sebuah organisasi dan memberi dasar bagi cara pandang terhadap risiko dari setiap orang dalam organisasi tersebut. Di dalam lingkungan internal ini termasuk, filosofi manajemen risiko dan risk appetite, nilai-nilai etika dan integritas, dan lingkungan di mana kesemuanya tersebut berjalan.
- Penentuan Tujuan (Objective Setting) – Tujuan perusahaan harus ada terlebih dahulu sebelum manajemen dapat menidentifikasi kejadian-kejadian yang berpotensi mempengaruhi pencapaian tujuan tersebut. ERM memastikan bahwa manajemen memiliki sebuah proses untuk menetapkan tujuan ddan bahwa tujuan yang dipilih atau ditetapkan tersebut terkait dan mendukung misi perusahaan dan konsisten dengan risk appetite-nya.
- Identifikasi Kejadian (Event Identification) – Kejadian internal dan eksternal yang mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan harus diidentifikasi, dan dibedakan antara risiko dan peluang. Peluang dikembalikan (channeled back) kepada proses penetapan strategi atau tujuan manajemen.
- Penilaian Risiko (Risk Assessment) – Risiko dianalisis dengan memperhitungkan kemungkinan terjadi (likelihood) dan dampaknya (impact), sebagai dasar bagi penentuan bagaimana seharusnya risiko tersebut dikelola.
- Respons Risiko (Risk Response) – Manajemen memilih respons risiko –menghindar (avoiding), menerima (accepting), mengurangi (reducing), atau mengalihkan (sharing risk) – dan mengembangkan satu set kegiatan agar risiko tersebut sesuai dengan toleransi (risk tolerance) dan risk appetite.
- Kegiatan Pengendalian (Control Activities) – Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan diimplementasikan untuk membantu memastikan respons risiko berjalan dengan efektif.
- Informasi dan komunikasi (Information and Communication) – Informasi yang relevan diidentifikasi, ditangkap, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan setiap orang menjalankan tanggung jawabnya.
- Pengawasan (Monitoring) – Keseluruhan proses ERM dimonitor dan modifikasi dilakukan apabila perlu. Pengawasan dilakukan secara melekat pada kegiatan manajemen yang berjalan terus-menerus, melalui eveluasi secara khusus, atau dengan keduanya
Langganan:
Postingan (Atom)